Saturday, July 11, 2020

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion)

Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Geometri molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia dan fisisnya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan jenis reaksi yang dialaminya. Secara umum, panjang ikatan dan sudut ikatan harus ditentukan lewat percobaan. Tetapi, terdapat cara sederhana yang memungkinkan kita meramalkan geometri molekul atau ion dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah elektron di sekitar atom pusat dalam struktur Lewisnya. Dasar penedekatan ini adalah asumsi bahwa pasangan elektron di kulit valensi suatu atom saling bertolakan satu sama lain. Pasangan elektron tersebut cenderung saling bertolakan satu sama lain dalam membentuk molekulnya, sehingga teori ini dikenal sebagai tolakan pasangan elektron kulit valensi (VSEPR)

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion)

Teori VSEPR dikenalkan pertama kali oleh N. V. Sidgick dan H. M. Powell (1940) teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh R. J. Gillespie dan R.S. Nyholm.  Dalam teori VSEPR, bentuk molekul ditentukan dari jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat. Atom pusat adalah atom yang terikat pada dua atau lebih atom lain. Sebagai contoh dalam molekul H2O, yang menjadi atom pusatnya adalah atom O, sedangkan H disebut atom sekitar. Pasangan elektron yang berbeda di sekitar atom pusat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasangan elektron ikat dan pasangan elektron bebas. Pasangan elektron ikat adalah pasangan elektron yang digunakan untuk berikatan, sedangkan pasangan eleketron bebas adalah pasangan elektron yang tidak digunakan untuk berikatan. Semua pasangan elektron ikat dianggaap sebagai ikatan tunggal walaupun sebenarnya ikatan tersebut rangkap dua tau tiga.

Menurut teori ini, pasangan elektron di sekitar atom pusat akan menempatkan diri sejauh mungkin agar tolakan antar pasangan menjadi minimum. Misalnya, jika di sekitar atom pusat hanya ada dua pasangan elektron, maka kedua pasangan elektron tersebut cenderung menempatkan diri pada ujung yang berlawanan dari atom pusat sehingga tolakannya minimum. Susunan pasangan elektron ini menghasilkan bentuk molekul linear dengan sudut ikatan sebesar 180o. Pasangan elektron bebas dalam molekul memiliki gaya tolak yang lebih besar dari pada pasangan elektron ikat. Akibatnya, pasangan elektron bebas menempati ruang yang lebih besar. Gaya tolak yang lebih besar dari pasangan elektron bebas menyebabkan sudut ikat mengecil. Berdasarkan ada tidaknya pasangan elektron bebas dalam molekul, maka secara umum molekul dikelompokan menjadi dua golongan, yaitu.

  • Molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron bebas.

Molekul yang  termasuk dalam golongan ini memiliki rumus umum ABx. Molekul ini tidak memiliki pasangan elektron bebas karena semua elektron kulit valensi atom pusat digunakan untuk berikatan. Atom pusat dinyatakan dengan A, B adaalah atom sekitar, dan x menyatakan jumlah dari B. harga x biasaanya antara 2 sampai 6. Jadi, molekul yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan elektron bebaas dapat berupa molekul AB2, AB3, AB4, AB5, dan AB2.

  • Molekul yang atom pusatnya memiliki pasangan elektron bebas

Menentukan geometri molekul akan lebih rumit jika atom pusatnya memiliki pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan. Dalam molekul tersebut terdapat tiga jenis gaya tolak antar pasangan elektron ikat, antar pasangan eleketron bebas, dan antar pasangan elektron ikat dan pasangan elektron bebas. Secara umum, menurut model VSEPR, gaya tolak menurut urutan berikut.

tolakan pasangan elektron bebas VS pasangan elektron bebas

tolakan pasangan elektron bebas VS pasangan elektron ikat

tolakan pasangan elektron ikat VS pasangan elektron ikat

Elektron-elektron dalam satu iktan ditahan oleh gaya tarik inti kedua atom yang berikatan. Elektron-elektron ini mempunyai “distribusi ruang” yang kurang dibandingkan pasangan lektron bebas, yaitu elektron tersebut menempati ruang yang lebih kecil dibandingkan pasangan elektron bebas yang hanya terkait dengan satu atom tertentu. Karena pasangan elektron bebas dalam molekul menempati ruang yang lebih besar, pasangan elektron ini mengaalami tolakan yang lebih kuat dari lektron bebas tetangganya dan dari pasangan elektron ikat.

Molekul dalam golongan ini memiliki rumus umum ABxEy. Atom pusat dinyatakan dengan A, B adalah atom sekitar, E adalah pasangan elektron bebas pada atom pusat. Jumlah B dinyatakan dalam x dan jumlah pasangan elektron  bebas dinyatakan dengan y. harga x = 2, 3, ….. dan y = 1, 2, …… Jadi, molekul paling sederhana yang atom pusatnya memiliki pasangan elektron bebas berupa molekul AB2E.

Cara Meramalkan Bentuk Molekul

Dalam teori VSEPR, bentuk molekul diramalkan dari susunan pasangan elektron disekitar atom pusat berdasarkan tolakan pasangan-pasangan elektron tersebut. Jadi, untuk dapat meramalkan bentuk suatu molekul, kalian harus mengetahui terlebih dahulu jumlah pasangan elektron dengan menggambarkan struktur Lewis dari molekul tersebut. Langkah-langkah yang dapat kalian ikuti untuk meramalkan bentuk molekul;

  1. Tulis struktur Lewis molekul tersebut, perhatikan hanya pasangan electron yang ada disekitar atom pusat (yaitu, atom yang terkait pada lebih dari satu atom yang lain).
  2. Hitunglah jumllahh pasangan electron di sekitar atom pusat (pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas). Perlakukan ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga seolah-olah seperti iktan tunggal.
  3. Dalam meramalkan sudut ikatan, perhatikan bahwa pasangan electron bebas saling tolak-menolak lebih kuat dengan pasangan electron bebas yang lain atau dengan pasangan electron ikat dibandingkan tolak menolak antara pasangan electron ikatan lainnya. Ingat bahwa secara umum tidak ada cara yang mudah untuk meramalkan sudut ikatan secaratepat jika atom pusat memoliki satu satu atau lebih pasangan electron bebas.


Metode Ilmiah (Scientific Method)

Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan para ilmuwan untuk menyelesaikan permasalahan atau menemukan ilmu pengetahuan. Langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai berikut.

Merumuskan Masalah

Menemukan masalah dan merumuskan masalah adalah langkah awal dari metode ilmiah. Masalah dapat ditemukan dari kejadian-kejadian yang berulang atau kejadian yang unik yang menarik sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Dari pengamatan tersebut kemudian dirumuskan permasalahannya.

Melakukan Pengamatan atau Observasi

Setelah merumuskan masalah, kemudian melakukan penelusuran informasi dengan cara mempelajari hasil penelitian sejenis yang mungkin telah dilakukan atau melakukan observasi di lapangan tempat objek permasalahan berada. Mempelajari hasil penelitian sejenis dapat dilakukan melalui internet, buku di perpustakaan, dan media massa. Sedangkan observasi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung maupun melakukan wawancara dengan seseorang yang mungkin mengetahui informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Membuat Hipotesis

Informasi yang diperoleh dari pengamatan dan observasi digunakan untuk menemukan jawaban sementara dari permasalahan tersebut atau hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui data-data hasil eksperimen.

Merancang dan Melakukan Eksperimen

Dalam merancang eksperimen, harus dilakuakn control terhadap kondisi eksperimen sehingga dapat dipastikan bahwa perubahan yang terjadi benar-benar merupakan hasil perlakuan. Untuk mengontrol kondisi tersebut, kita perlu mengenal variable penelitian. Variabel penelitian adalah faktor peubah (yang menyebabkan terjadinya perubahan). Variable penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

  • Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang apabila diubah oleh pelaku eksperimen akan menyebabkan adanya perubahan terhadap variabel yang lain.

  • Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang perubahannya disebabkan oleh berubahnya variabel bebas.

  • Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan bahwa berubahnya variabel terikat hanya terjadi akibat adanya perubahan variabel bebas.

Melakukan Analisis Data

Mengelompokkan informasi dan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran untuk mempermudah langkah-langkah penelitian berikutnya. Data tersebut kemudian dianalisis baik secara kuantitatif, kualitatif, statistik, maupun deskripsi sehingga penelitian akan mendapatkan kesimpulan sementara. Setelah itu, menggunakan kesimpulan sementara untuk menguji apakah sesuai atau tidak dengan hipotesis yang dibuat.

Menarik Kesimpulan 

Kesimpulan dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang sudah dilakukan untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian. Apabila kesimpulan sesuai dengan hipotesis, berarti hipotesis diterima dan satu tahapan penelitian dikatakan selesai. Akan tetapi apabila hipotesis tidak diterima maka akan terjadi permasalahan baru sehingga dapat dilakukan penyempurnaan hipotesis dan dibuktikan kembali melalui eksperimen

Mempublikasikan Hasil (Meyusun Laporan Penelitian)

Penulisan laporan penelitian sangat penting karena laporan merupakan media komunikasi antara peneliti terhadap ilmu pengetahuan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Tanpa adanya laporan, hasil penelitian merupakan barang mati yang hanya dapat dinikmati peneliti. Laporan ini pada umunya berupa jurnal.

 


Peran Ilmu Kimia dalam Berbagai Bidang

Ilmu kimia seringkali disebut sebagai pusatnya pengetahuan, sebab ilmu kimia dibutuhkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya, misalnya fisika, biologi, geografi, lingkungan hidup, geologi, kesehatan dan kedokteran, sejarah dan bahkan proses hokum pun membutuhkan ilmu kimia. Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang peranan kimia dalam bidang kesehatan dan kedokteran, energi dan lingkungan, teknologi bahan, bahan pangan dan pertanian, serta penegakan hukum dan masalah sosial.

Kesehatan dan Kedokteran

Masalah utama dari kesehatan adalah bagaimana usaha manusia untuk secara preventif menghindarkan diri dari penyakit dan bila sudah terlanjur terjangkit penyakit. Usaha preventif yang dilakukan manusia adalah menciptakan obat-obatan dan vaksin untuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi. Misalnya obat sakit mag. Sakit lambung dapat diobati dengan antasida. Antasida mengandung senyawa magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida yang diberikan secara oral (diminum) dan berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Antasida adalah golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung. Selain itu terdapat obat flu yang komposisinya terdiri dari obat analgestik, anti piretik, dekongestan yang dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan beberapa obat lainnya.

Pada kasus flu burung (avian influenza) dapat memusnahkan kehidupan manusia jika tidak ada para ilmuan penemu dan pengembang vaksin flu burung tersebut. Ilmuan pengembang vaksin tersebut membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu kimia untuk menjelaskan struktur virus secara kimiawi.

Energi dan Lingkungan

Energi matahari merupakan energi yang menjanjikan untuk digunakan sebagai sumber energi alternatif. Jumlah energi matahari yang masuk ke bumi setiap tahun mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan seluruh energi yang disumbangkan oleh batu bara, minyak, gas alam dan energi nuklir dari uranium. Melalui sel surya (photovoltaic cell), energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Para ahli kimia telah mengembangkan sel surya yang semakin efisien untuk menghasilkan listrik.

Energi nuklir merupakan energi alternatif yang telah dikembangkan oleh para ahli kimia dan sudah digunakan di berbagai negara, misalnya Prancis, Amerika Serikat, dan Jepang. Akan tetapi, limbah nuklir ini dapat membahayakan lingkungan dan kehidupan manusia jika tidak ditangani dengan baik. Pemanfaatan energi nuklir memerlukan kehati-hatian serta kedisiplinan yang tinggi dari para operatornya.

Teknologi Bahan

Penemuan polimer karet, plastik, nilon, dan fiber-glass telah mewarnai kehidupan manusia mulai dari cara berpakaian sampai cara mengemas barang. Penemuan Kristal cair atau LCD (Liquid Crystal Display) telah mengubah bentuk pesawat TV dan telepon genggam menjadi semakin tipis. Penemuan materi superkonduktor telah banyak menghasilkan peralatan baru yang membantu kesejahteraan manusia. Superkonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik tanpa ada energi yang hilang. Pemanfaatan superkonduktor yaitu pemindai struktur otak dan saraf yang dikenal sebagai Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk komponen mesin kereta api super cepat, dan untuk pengembangan energi nuklir.

Bahan Pangan dan Pertanian

Pertumbuhan penduduk yang kian meningkat harus diimbangi dengan ketersediaan pangan. Oleh karena itu, untuk mengimbanginya diperlukan pengobtimalan bahan pangan. Namun, jumlah lahan pertanian tidak bertambah, bahkan cenderung mengalami penurunan. Pemanfaatan lahan pertanian yang terus menerus dan tanpa pola tanam yang benar akan mengakibatkan tanah menjadi kurang subur dan produksi hasil pertanian tidak maksimal. Oleh karena itu, para ahli kimia berusaha menciptakan pupuk sintetis yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak lingkungan.

Pengendalian hama merupakan unsur penting dalam pertanian agar tanaman tidak rusak karena hama penyakit. Oleh karena itu, diperlukan bahan kimia pestisida sebagai pengendali hama. Salah satu jenis pestisida yang terkenal adalah DDT. DDT efektif membunuh hama tanaman, namun penggunaannya dilarang karena DDT dapat bertahan lama di dalam tanah sehingga dalam jangka panjang akan menumpuk dan mematikan bakteri-bakteri yang berguna untuk tanaman. DDT digantikan oleh pestisida jenis baru yang telah dikembangkan oleh ahli kimia bersama ahli biologi.

Penemuan gen (faktor penentu keturunan makhluk hidup) oleh para ahli kimia bersama biologi telah membawa dampak yang luar biasa pada bidang pertanian dan peternakan. Dengan telah diketahuinya struktur molekul genetika yang paling menentukan dalam menurunkan sifat induk kepada keturunannya. Pengetahuan ini berguna untuk menciptakan bibit tanaman dan ternak yang mempunyai sifat unggul.

Penegakan Hukum dan Masalah Sosial

Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi negara kita. Salah satu upaya untuk mrncegahnya adalah dengan memutuskan mata rantai peredaran dan penggunaannya. Seorang yang dicurigai sebagai pengguna dan pengedar narkoba dapat dites menggunakan alat uji khusus. Alat deteksi tersebut didasarkan pada reaksi-reaksi kimia khas yang dikembangkan oleh para ahli kimia. Alat tersebut berbentuk pita atau stik yang dicelupkan ke dalam urin seseorang yang akan diperiksa. Jika warnanya berubah menjadi biru maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut mengkonsumsi narkoba jenis sabu

 


Thursday, July 9, 2020

Analisis Tabel Periodik Unsur (Periodic Table of the Elements)

Lebih dari setengah dari unsur yang sudah diketahui ditemukan antara tahun 1800 dan 1900. Selama periode itu ilmuan kimia menemukan bahwa banyak unsur menunjukan kemiripan. Kemiripan sifat kimia, fisika dan informasi tentang struktur dari unsur inilah yang menjadi dasar pengembangan table periodik. Gambar di bawah adalah tabel periodik modern terbaru dari International Union of Pure and Applied Chemistry tahun 2018.

Tabel priodik tersebut disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Baris horisontal disebut sebagai periode dan kolom fertikal disebut sebagai golongan. Golongan A disebut golongan utama dan golongan B disebut golongan transisi. Golongan aktinida dan lantanida disebut sebagai golongan transisi dalam.

Unsur-unsur dapat dipisahkan menjadi tiga kategori yaitu logam, non logam dan metaloid. Logam adalah konduktor panas dan listrik yang baik sedangkan non logam adalah konduktor panas dan listrik yang jelek (isolator). Mataloid mempunyai sifat diantara logam dan non logam.

Logam (Metals)

Kategori unsur terbanyak, di tabel periodik terletak di sebah kiri, dibatasi sebelah kanan dengan garis zig-zag (boron di posisi paling atas dan astatine di posisi paling bawah). Logam sangat mudah diidentifikasi keberadaanya. Semua logam kecuali air raksa (mercury) berbentuk logam di suhu ruangan, dan mengkilap seperti logam pada umumnya. Sebagai tambahan, logam pada umunya lunak tapi tidak rapuh, dapat dibentuk tanpa harus mematahkanya, dan konduktor panas dan listrik yang baik.

Nonlogam (Nonmetals)

Terletak di sebelah kanan dalam tabel periodik, mudah diketahui keberadaanya sama halnya dengan logam. Sebelas dari tujuh belas nonlogam berbentuk gas, satu berbentuk cair (Br), dan lima berbentuk padat (karbon, fosfor, sulfur, selenium dan iodin) pada suhu ruangan. Nonlogam tidak ada yang mengkilap tetapi beberapa ada yang berwarna cerah. Semua nonlogam yang berbentuk padat rapuh dan konduktor panas dan listrik yang jelek (isolator).

Metaloid (Semimetal)

Boron (B), silicon (Si), Germanium (Ge), Arsenic (As), antimony (Sb), tellurium (Te), polonium (Po) dan Astatine (At) semuanya adalah metaliod karena sifat mereka diantara logam dan non logam. Metaloid sedikit mengkilap, semuanya berbentuk padat pada suhu ruang, konduktor listrik dan panas yang jelek. 

Beberapa golongan di tabel periodik yang populer diantaranya adalah:

  • Golongan 1 A,  Logam alkali ( Alkali metals) --- Litium (Li), Sodium (Na), Potasium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr) mengkilap dan logam yang lembut. Semuanya sangat reaktif dengan air, dan jika bereaksi dengan air maka akan menghasilkan basa (alkaline)—inilah mengapa dinamakan logam alkali. Karena mereka sangat reaktif, logam alkali tidak ditemukan di alam dalam kondisi murninya melainkan ditemukan dalam bentuk senyawanya.
  • Golongan 2A , Logam alkali tanah (Alkaline earth metals) --- Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra) berkilau, tetapi tidak seraktif tetangganya golongan 1A. Seperti logam alkali, logam alkali tanah juga tidak ditemukan di alam dalam kondisi murninya.
  • Golongan 7A, Halogen (Halogens) --- Flourine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), dan Iodin (I) berwarna, korosif non logam.  Mereka ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, seperti chlorine di garam dapur (NaCl).  Nama halogen diambil dari Bahasa Yunani “Hals”, yang artinya garam. Astatine (At) juga termasuk halogen, tetapi keberadaan astatine yang sangat sedikit jadi tidak banyak informasi tentangnya.
  • Golongan 8A, gas Mulia (Noble gas) --- Helium  (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn) berbentuk gas yang sangat tidak reaktif. Helium, Neon, dan Argon tidak tidak bersenyawa dengan logam lainya, Kripton dan Xenon dapat bersenyawa tetapi sangat sedikit.


Wednesday, July 8, 2020

Wujud, Perubahan dan Sifat materi

Wujud Materi

Semua zat pada dasarnya bisa dalam tiga wujud : padat (solid), cair (liquid) dan gas (gas). Dalam wujud padat, molekul-molekul saling berdekatan dan kaku pada posisinya sehingga tidak bebas untuk bergerak. Dalam wujud cair, molekul saling berdekatan dan tidak kaku pada posisinya sehingga dapat bergerak. Dalam wujud gas, molekul dipisahkan dengan jarak yang lebih besar dibandingkan ukuran molekul itu sendiri dan posisinya tidak kaku sehingga sangat mudah untuk bergerak.

Tiga wujud materi (padat, cair, dan gas) dapat saling bertukar tanpa merubah komposisi dari zat tersebut. Sebagai contoh, es (wujud padat) jika dipanaskan maka akan memeleh membentuk air (wujud cair), dan jika dipanaskan lebih lanjut maka air akan menguap membentuk uap air (wujud gas).

Perubahan Materi

Perubahan materi dapat dibagi menjadi dua yaitu perubahan kimia dan perubahan fisika. Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, sedangkan perubahan kimia adalah perubahan materi yang disertai dengan terbentuknya zat baru.

Contoh perubahan fisika adalah:

  • Kayu yang diolah menjadi meja dan kursi, meja dan kursi masih kayu hanya berbeda bentuk, sehingga tidak terbentuk zat baru.
  • Es batu yang mencair menjadi air, air dan es keduanya masih tersusun atas air, sehingga tidak terbentuk zat baru.
  • Gula yag dilarutkan ke air sehingga terbentuk larutan gula, larutan gula masih mengandung gula, sehingga tidak terbentuk zat baru.
  • Tanah liat yang diolah menjadi tembikar, tembikar dan tanah liat masih sama hanya berbeda bentuk, sehingga tidak terbentuk zat baru.

Contoh perubahan kimia adalah:

  • Besi yang berkarat, besi (Fe) bereaksi dengan gas oksigen sehingga terbentuk karat besi (Fe2O3), karat besi adalah zat baru.
  • Kertas yang dibakar menjadi arang, Kertas komponenya adalah selulosa sementara arang adalah karbon, sehingga arang adalah zat baru.
  • Singkong yang diolah menjadi tape, dalam pengolahan tape akan terbentuk alkohol, alkohol adalah zat baru.

Sifat Materi

Sifat materi yang dapat diukur dapat dibagi menjadi dua yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantung pada seberapa banyak materi yang diukur. Contoh sifat ekstensif adalah massa, pancang, dan volume. Nilai-nilai ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Contoh nilai ekstensif adalah massa, perhatikan ilustrasi berikut ini. Ketika kita membeli garam dapur dengan berat 1 kg, kemudian digabung dengan garam dapu yang masih tersedia dirumah sebesar ½ kg sehingga total garam dapur yang tersedia di rumah adalah 1 ½  kg.

Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada seberapa banyak zat yang diukur. Contoh sifat intensif adalah titik leleh, titik didih, kerapatan dll. Sebagai contoh kita memanaskan air dalam wadal 1 L maka titik didihnya adalah 100, baik itu merebus air sebanyak 500 gram atau merbus air satu gelas maka titik didihnya akan tetap sama yaitu 100Nilai-nilai intensif yang sama tidak dapat dijumlahkan. Maksudnya adalah ketika titik didih air satu gelas adalah 100℃ ditambahkan air satu gelas lagi dengan titik didih 100℃, maka titik didih air dua gelas tetap 100℃ bukan menjadi 200℃.