Ketika kita membeli atau menyimpan larutan kimia, pada umumnya dalam keaadaan pekat, sehingga kita harus mengencerkannya sebelum digunakan. Sebagai contoh ketika membeli asam klorida (hydrochloric acid) di pasaran pada umumnya dijual dengan konsentrai 12 M, dan tidak mungkin menggunakanya langsung di laboratorium sebelum di larutkan dengan air pada konsentrasi tertentu yang lebih encer. Pengenceran adalah proses menyiapkan larutan encer dari larutan pekatnya.
larutan pekat + pelarut --> larutan enceran
Konsep dari mengencerkan larutan pekat
adalah jumlah mol zat terlarut tetap, hanya volume yang diubah dengan menambahkan
pelarut. Untuk memperjelas bisa diandaikan dengan membuat minuman sirup. Ketika
kalian membuat minuman sirup dengan komposisi 3 sendok sirup untuk satu gelas
air, ternyata hasilnya terlalu manis, untuk mengurangi manisnya dibambahkan air
lagi ke dalam gelas tersebut sehingga diperoleh minuman sirup yang tidak telalu
manis. Apakah jumlah sirup yang ada pada minuman sirup pertama dengan minuman
sirup yang kedua sama? Tentunya sama ya, itu artinya jumlah zat terlarutnya
tetap. Karena jumlah mol zat terlarut tetap maka kita dapat menuliskan sebagai:
mol larutan
sebelum diencerkan = mol larutan setelah diencerkan
Kita tahu bahwa mol adalah konsentrasi x
volume, sehingga kita dapat menuliskanya menjadi
(M x
V)larutan pekat = (M x V) larutan encer
M1 x
V1 = M2 x V2
Dimana M1 adalah konsentrasi awal, V1 adalah volume awal, M2 adalah konsentrasi akhir dan V2 adalah volume akhir. Ketentuan M1>M2 dan V2>V1
Sebagai contoh:
Berapa volume larutan NaOH 1M yang
dibutuhkan untuk membuat 500 mL larutan NaOH 0,025 M?
Penyelesaian
Dari permasalahan di atas diketahui
konsentrasi awal (M1), konsentrasi akhir (M2) dan volume
akhir (V2) sedangkan yang ditanyakan adalah volume awal (V1)
yang harus dilarutkan. Merujuk dari
M1 x V1 =
M2 x V2
1 M x V1 = 0,025 M x 500 mL
V1 = (0,025 M x 500 mL) :
1 M
V1 = 125 mL
Sehingga, volume NaOH yang dibutuhkan
adalah 125 mL.
No comments:
Post a Comment