Prosedur Pembuatan Larutan (dari Padatanya atau Larutan Pekatnya)

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Istilah umum yang digunakan untuk menyatakan bagian zat terlarut dan pelarut dalam larutan disebut dengan konsentrasi. Pembuatan larutan pada umumnya dapat dilakukan dengan melarutkan padatanya atau mengencerkan dari larutan pekatnya.

Sebelum belajar cara membuat larutan alangkah baiknya mengetahui alat apa saja yang akan digunakan. Ada beberapa alat yang pada umumnya digunakan dalam pembuatan larutan diantaranya

• Timbangan/neraca

Neraca atau timbangan adalah sebuah alat yang biasanya digunakan untuk menimbang bahan dalam laboratorium. Terdapat banyak  jenis alat pengukur massa yang digunakan dalam laboratorium, seperti neraca analitik, neraca dua lengan,neraca tiga lengan, dll.

• Spatula 

Spatula adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengambil sebuah padatan zat  ketika kegiatan penimbangan dan terkadang  juga digunakan untuk mengaduk larutan ketika melarutkan suatu padatan jika tidak terdapat pengaduk dalam laboratorium

• Kaca arloji

Alat ini digunakan sebagai wadah zat padat yang akan ditimbang.  Dalam penggunaannya terdapat berbagai ukuran yang ditentukan dengan diameternya. 

• Gelas Beker

Gelas beker atau sering disebut dengan gelas kimia merupakan salah satu alat yang sangat penting berada di laboratorium kimia. Hal ini dikarenakan alat ini memiliki berbagai kegunaan, antara lain ; untuk melarutkan padatan, memanaskan larutan dan untuk melakukan berbagai kegiatan di laboratorium lainnya.

• Labu Takar

Untuk mencapai konsentrasi tertentu, salah satu factor yang harus diperhatikan adalah ketepatan volume ketika membuat larutan. Salah satu alat yang bisa digunakan dalam laboratorium kimia adalah labu takar. 

• Pipette

Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang sangat lama jika yang di pindahkan sangat banyak. Tapi sesuai dengan namanya, pipet tetes hanya di gunakan untuk memindahkah cairan dengan kuantitas yang sangat kecil atau sedikit.

• Gelas ukur

Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan yang bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume mililiter yang berfariasi. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai dari 5 mL sampai 2 Liter.

Membuat Larutan dari Padatanya

Langkah-langkah pembuatan larutan dari padatanya adalah:

• Siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. 

Alat yang digunakan adalah 1) neraca, 2) spatula, 3) kaca arloji, 4) gelas beker, 5) labu ukur, 6) dan pipet.  

• Timbang massa padatan 

Untuk massa yang akan ditimbang tergantung dari jenis, konsentrasi dan volume larutan yang akan dibuat. 

Contoh: 

100 mL NaCl 0,1 M

Massa = (Molaritas x Massa molar x Volume larutan) : 1000

Massa NaCl = (Molaritas NaCl x massa molar NaCl x Volume larutan) : 1000

                        = (0,1 mol/L x 58,5 g/mol x 100 mL) : 1000 mL/L

                        = 0,585 g

Jadi, massa padatan NaCl yang harus ditimbang adalah 0,585 gram

100 mL NaCl 10%

Massa = (% larutan x Volume larutan) : 100

Massa NaCl = (% larutan NaCl x Volume larutan NaCl) :100

                     = (10 g/mL x 100 mL) : 100 

                     = 10 g

Jadi, massa padatan NaCl yang harus ditimbang adalah 10 gram

• Masukkan padatan yang telah ditimbang kedalam gelas beker, tambahkan akuades dan aduk sampai semua padatan larut. 

Catatan : 1) jika masih terdapat sisa padatan yang menempel pada kaca arloji, cuci cawan arloji dan masukkan airnya kedalam gelas beker yang digunakan untuk melarutkan padatan. 2) volume aquades yang ditambahkan harus lebih kecil dari volume yang diminta, missal jika membuat larutan 100 mL maka volume aquades yang ditambahkan 80 mL.

• Tuangkan larutan kedalam labu takar secara hati-hati, usahakan posisi labu takar miring sehingga larutan mengalir lewat dinding labu takar, tambahkan akuades sampai mendekati tanda batas (etsa).

Catatan: Labu takar yang digunakan tergantung dari volume larutan yang akan dibuat, misal missal jika membuat larutan 100 mL maka labu takar yang digunakan harus labu takar 100 mL 

Ketika permukaan larutan mendekati tanda batas, tambahkan akuades sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes sampai permukaan larutan berhimpit dengan tanda batas Catatan: tanda batas yang dilihat adalah batas bawah/miniskus bawah larutan.

• Setelah itu, sumbat labu takar dengan tutupnya, letakkan labu takar di lengan dengan posisi dasar labu takar di siku bagian dalam dan pegang tutup labu takar. Gerakkan tangan seperti mengangkat barbell sehingga larutan bercampur dengan sempurna. 
• Larutan siap digunakan.

Membuat Larutan dari Larutan Pekatnya

Langkah-langkah pembuatan larutan dari larutan pekatnya adalah:

• Siapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. 

Alat yang digunakan adalah 1) spatula, 2) gelas beker, 3) labu ukur, 4) dan pipet.  

• Mencari molaritas larutan yang akan diencerkan.

Contoh: Kita ingin membuat 200 ml H₂SO₄ 1 M dari asam sufat 96% dengan massa jenis 1,8 kg/L

Konsentrasi = (% x 10 x massa jenis larutan) : Massa molar

M H₂SO₄ = (%H₂SO₄ x 10 x p H₂SO₄) : Massa molar H₂SO₄

                  = (96 x 10 x 1,8) : 98

                  = 17,632 M

Jadi konsentrasi H₂SO₄ yang akan digunakan adalah 117,632, akan tetapi jika konsentrasi larutan yang akan diencerkan sudah diketahui maka tidak perlu mencari konsentrasi larutan tersebut.

• Menghitung volume larutan pekat yang diperlukan

Contoh: Kita ingin membuat 200 ml H₂SO₄ 1 M dari asam sufat 5 M

(Konsentrasi x Volume)_{larutan pekat} = (Konsentrasi x Volume)_{larutan encer}

(5 M x Volume)_{larutan H2SO4 pekat} = (1 M x 200 mL)_{larutan H2SO4 encer}

(5 M x v) = (1 M x 200mL)

v = (1 M x 200 mL) : 5 M

v = 40 mL

Jadi volume larutan H₂SO₄ pekat yang diperlukan adalah 40 mL

• Mengukur volume larutan pekat dengan gelas ukur
• Masukkan larutan pekat kedalam gelas beker yang sudah berisi aquades.

Catatan : volume aquades yang ada di gelas beker harus lebih kecil dari volume yang diminta. Missal jika membuat larutan 200 ml H₂SO₄ 1 M dari asam sufat 5 M, dibutuhkan 40 mL asam sulafat pekat. Maka volume aqudes yang ada di gelas beker lebih kecil dari 160 mL (cukup 120 mL)

• Tuangkan larutan kedalam labu takar secara hati-hati, usahakan posisi labu takar miring sehingga larutan mengalir lewat dinding labu takar, tambahkan akuades sampai mendekati tanda batas (etsa).

Catatan: 1) Labu takar yang digunakan tergantung dari volume larutan yang akan dibuat, misal missal jika membuat larutan 100 mL maka labu takar yang digunakan harus labu takar 100 mL

• Ketika permukaan larutan mendekati tanda batas, tambahkan akuades sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes sampai permukaan larutan berhimpit dengan tanda batas Catatan: tanda batas yang dilihat adalah batas bawah/miniskus bawah larutan.
• Setelah itu, sumbat labu takar dengan tutupnya, letakkan labu takar di lengan dengan posisi dasar labu takar di siku bagian dalam dan pegang tutup labu takar. Gerakkan tangan seperti mengangkat barbell sehingga larutan bercampur dengan sempurna.
• Larutan siap digunakan