Pereaksi Pembatas (Limiting Reagents)
Ketika seorang kimiawan melakukan reaksi kimia, pada
umumnya reaktan tidak dalam jumlah stoikiometri (stoichiometric amount)
yang tepat. Seringkali suatu reaktan dimasukkan dalam jumlah
berlebih untuk menjamin bahwa produk dapat terbentuk. Konsekuensinya, beberapa
reaktan akan tersisa pada akhir reaksi. Reaktan yang pertama kali habis
digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi pembatas (limiting reagent).
Sementara reaktan yang jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan disebut pereaksi
berlebih (excess reagent).
Untuk lebih memahami pereaksi pembatas dan pereaksi
berlebih akan saya analogikan seperti ini. Ada perlombaan dansa antar kelas di
SMA PJ2. Kelas X IPA terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Karena lombanya harus berpasangan siswa laki-laki dengan perempuan, maka kelas
X IPA hanya bisa mengirimkan 10 pasang. Jadi jumlah siswa laki-laki membatasi
jumlah siswa perempuan yang dapat mengikuti lomba dansa. Dari analogi di atas
dapat diambil kesimpulan siswa laki-laki sebagai pereaksi pembatas dan siswa
perempuan sebagai pereaksi berlebih.
Perhatikan pembentukan gas nitrogen dioksida (NO2)
dari gas nitrogen monoksida (NO) dan gas oksigen (O2)
Preaksi --> produk
NO(g) + O2(g) --> NO2(g) (belum setara)
2NO(g) + O2(g) --> 2NO2(g) (sudah
setara)
Jika dalam reaksi tersebut digunakan 6 mol NO dan 5
mol O2. Untuk mengetahui mana yang akan menjadi pereaksi pembatas dan mana yang
akan menjadi pereaksi berlebih yaitu dengan membadingkan
jumlah pereaksi yang digunakan, tetapi sebelum dibandingkan
masing-masing mol pereaksi di bagi dengan koefisienya masing-masing.
Mol NO : mol
O2
Koef
NO Koef O2
6 mol : 5
mol
2 1
3
mol : 5
mol
Dari perbandingan di atas kita tahu bahwa mol NO yang
ada direaksi lebih sedikit dibandingkan mol O2, maka NO akan menjadi
pereksi pembatas dan O2 akan menjadi peeaksi berlebih.
Contoh soal
Urea [(NH2)2CO] dapat dibuat
dengan mereaksikan gas amonia (NH3) dan gas karbondioksida (CO2)
dengan menghasilkan air juga pada reaksi tersebut. Pada sutau proses, 136 g NH3 bereaksi
dengan 138 g CO2 (Ar N = 14, C = 12, O =16, dan H =1)
a. Reaktan manakah yang merupakan pereaksi pembatas
b. Hitunglah massa urea yang dihasilkan
c. Berapa bayak pereaksi berlebih (dalam gram) yang
tersisa pada akhir reaksi.
Pembahasan
Tuliskan persamaan reaksinya
NH3(g) + CO2(g) --> (NH2)2CO(aq)
+ H2O (l)
Setarakan reaksinya
2NH3(g) + CO2(g) --> (NH2)2CO(aq)
+ H2O (l)
a. Menentukan pereaksi pembatas
Mengkonversi semua pereaksi ke dalam satuan mol (lupa
materinya klik DISINI)
136 g NH3 = ...... mol ?
138 g CO2 = .......mol?
Mol NH3 = massa NH3/massa
molar NH3
= 136g / 17g/mol
= 8 mol
Mol CO2 = massa CO2/massa
molar CO2
= 138g / 46g/mol
= 3 mol
Membandingkan mol pereaksi
mol NH3 : mol CO2
koef NH3 koef
CO2
8 mol : 3
mol
2 1
4
mol : 3
mol
Mol CO2 lebih sedikit dibandingkan mol
NH3 maka yang akan menjadi pereaksi pembatas adalah CO2 dan
NH3 sebagai pereaksi berlebih.
b. Menghitung massa urea yang
terbentuk
Menghitung mol urea yang dihasilkan
Dari bagan di atas di dapatkan mol (NH2)2CO pada sisa sebanyak 3 mol, makan mol (NH2)2CO yang terbentuk adalah 3 mol.
Konversi mol ke massa
3 mol urea = ....... gram ?
Massa urea = mol (NH2)2CO x
massa molar (NH2)2CO
= 3 mol x 60 g/mol
= 180 g
Sehingga massa urea yang terbentuk adalah 180 gram
c. Berapa bayak pereaksi berlebih (dalam gram) yang
tersisa pada akhir reaksi.
Pada pembahasan a, di dapatkan NH3 sebagai
pereaksi berlebih. Dari bagan di atas di dapatkan mol NH3 pada
sisa sebanyak 2 mol
2 mol NH3 = ....... gram ?
Massa NH3 = mol NH3 x
massa molar NH3
= 2 mol x 17 g/mol
= 34 g
Sehingga massa NH3 sebagai pereaksi
berlebih yang sisa adalah adalah 34 gram.
Hasil Reaksi (Reaction Yield)
Hasil reaksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
suatu reaksi. Hasil reaksi ini ada dua yaitu hasil teroritis (theoritical
yield) dan hasil sebenarnya (actual yield). Hasil terorits adalah hasil
maksimum yang dapat terbentuk, seperti yang diprediksikan dari persamaan rekasi
setara atau perhitungan. Sementara hasil sebenarnya adalah jumlah produk yang
sebenarnya terbentuk. Pada umumnya hasil sebenarnya dan hasil teoritis tidaklah
sama, dimana hasil sebenarnya lebih kecil dari hasil teoritis. Kenapa hal
tersebut dapat terjadi? Ada beberapa faktor yaitu 1) jika reaksi tersebut
bersifat reversibel (dapat balik) kemungkinan produk yang sudah terbentuk
kembali lagi menjadi reaktan, 2) beberapa reaksi kimia bersifat komples,
artinya kemungkinan produk yang terbentuk dapat bereaksi dengan produk lainya,
atau produk tersebut dapat bereaksi dengan reaktan yang tersisa menghasilkan
produk baru yang lain.untuk menentukan efesiensi dari suatu reaksi, 3)
perubahan suhu dan tekanan, dll.
kimiawan seringkali menggunakan persen hasil (percen yield) yang dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara hasil sebenarnya dengan hasil teoritis sebagai berikut.
Contoh soal
Titanium adalah logam yang kuat dan tahan terhadap
korosi. Logam ini sering digunakan dalam pembuatan roket, pesawat, mesin jet,
dan rangka sepeda. Logam ini diperoleh dari reaksi antara larutan titanium(IV)
klorida dengan magnesium cair dengan hasil sampingan larutan magnesium klorida.
Dalam suatu operasi industri 570 g TiCl4 direaksikan dengan 96
g Mg. (Mr TiCl4 = 190, MgCl2 = 95, dan Ar Mg =
24, Ti = 49)
a. Hitunglah hasil teoritis dari Ti dalam gram
b. Hitunglah persen hasil jika ternyata didapatkan 79
g Ti.
Pembahasan
a. Hitunglah hasil teoritis
dari Ti dalam gram
Tuliskan persamaan reaksinya
TiCl4(aq) + Mg(l) --> Ti(s) + MgCl2(aq)
Setarakan reaksinya
TiCl4(aq) + 2Mg(l) --> Ti(s) + 2MgCl2(aq)
Menentukan pereaksi pembatas
Mengkonversi semua pereaksi ke dalam satuan mol.
570 g TiCl4 = ...... mol ?
96 g Mg = .......mol?
Mol TiCl4 = massa TiCl4/massa
molar TiCl4
= 570 g / 190 g/mo
= 3 mol
Mol Mg = massa Mg/massa molar
Mg
= 96 g / 24 g/mol
= 4 mol
Membadingkan mol pereaksi
mol TiCl4 : mol Mg
koef TiCl4 koef
Mg
3 mol : 4
mol
1 2
3
mol : 2
mol
Mol Mg lebih sedikit dibandingkan mol TiCl4 maka yang akan menjadi pereaksi pembatas adalah TiCl4.
TiCl4 |
+ |
2 Mg |
--> |
Ti |
+ |
2 MgCl2 |
|
Mula-mula |
3 mol |
4 mol |
0 mol |
0 mol |
|||
Reaksi |
2 mol |
4 mol |
2 mol |
2 mol |
|||
Sisa |
1 mol |
- |
2 mol |
2 mol |
Dari bagan di atas di dapatkan mol Ti pada sisa
sebanyak 2 mol, makan mol Ti yang terbentuk adalah 2 mol.
Konversi mol ke massa (lupa materinya klik DISINI)
2 mol Ti = ....... gram ?
Massa Ti = mol Ti x massa molar Ti
= 2 mol x 49 g/mol
= 98 g
Sehingga massa titanium yang terbentuk adalah 98 gram
b. Hitunglah persen hasil jika
ternyata didapatkan 79 g Ti.
Massa teoritis Ti = 98 gram dan massa sebenarnya Ti =
79 gram
% hasil = (massa sebenarnya / massa teoritis) x 100%
=
(79 gram / 98 gram) x 100%
= 0,8061 x 100%
=
80,61%
Persen hasil yang diperoleh 80,61%
No comments:
Post a Comment